Amarah dan Emosi

SIFAT YANG SATU INI
dapat menjadi bumerang bagi semua pihak semua kalangan termasuk keluarga.
betapa seorang yang mempunyai emosi yang tidak stabil membuat lingkungan sekitarnya tidak nyaman serta hidup dalam kecemasan dan ketakutan.

dewasa ini muncul kajian ilmu yang menempatkan bahasan emosi menjadi suatu hal yang sangat penting dan berperan dalam karir kerja juga kebahagiaan seseorang, betapa emosi didalamnya kemarahan dan pengendalian diri yang labil, menyebabkan lingkungan sekitarnya rusak dan resah. betapa peranan emosi yang terlatih dan teratur dapat menghasilkan produktifitas kerja dan kenyamanan hidup bagi keluarga inti dirumah.

termasuk dalam hubungan percintaan, orang yang memiliki emosi yang tidak stabil akan sering mengalami kegagalan karir cintanya dengan siapapun dia dipasangkan, termasuk setelah berkeluarga, sulit mendapatkan pasangan yang damai.

lalu bagaimana solusi-nya, hmmm ...
memang ini sangat berat terkait orang egois, emosional dan pemarah biasanya perlu cara khusus menanganinya, jika salah maka semuanya jadi berantakan, dan tanpa hasil.
selain yang bersangkutan harus menyadari kemudian menjalani treatmen seperti asupan makanan yang membuat adem seperti; timun, blewah, jeruk nipis dst dsj dll. ...di perlukan juga kesadaran diri untuk misalnya menghindari makanan panas seperti sate daging, duren, dsj, yang mendukung darah tingginya, di tambah pula treatmen pijat dan refleksi agar diri dan jiwa lebih tenang termasuk olahraga teratur, ditambah lagi dengan cara jitu yaitu berpuasa maka cukup lengkaplah treatmen bagi mereka yang ingin merubah sifat amarah dan emosinya.

tidak jarang orang yang pemarah memiliki kelebihan dalam berpikir alias lumayan pintar, oleh karena itu agak susah juga dikasi masukannya, bagi anda yang ngk betah boleh lah palanya ditimpa asbak, habis perkara, begitu kurang lebih kalo lagi kesel liat orang emosional padahal pada posisi salah dan bikin susah orang lain.

beberapa hal yang harus dicatat bahwa amarah, emosi, egois, sok pintar dan minterin, tidak akan menguntungkan siapapun termasuk dirinya malah merugi, ini bukan rumus sinetron murahan TV, tapi ajaran resmi logika dan agama.

satu hal lain yakinlah mereka orang-orang yang berhasil adalah mereka yang mampu mengolah dan menyeimbangkan emosi, kehendak dan kemampuannya, lebih baik dan lebih hebat.

smoga bermanfaat.
tq